Wednesday, March 30, 2011

Sepuluh Tahun Mac OS X

Sepuluh tahun lampau, 24 Maret 2001 Machintosh-OS diperbarui dengan rilis sistem operasi versi 10.0 Mac OS X menggunakan teknologi yang secara keseluruhannya baru. Sistem operasi "all new" tersebut bagi Apple merupakan sebuah lompatan, dari jaman baheula ke jaman moderen. Mac OS X sebagai penerus versi terakhir "classic" Mac OS (versi 9) yang dikemas bersama komputer Apple sejak tahun 1984. Huruf "X" merupakan angka Romawi 10, mengawali versi 10.0 sistem operasi ini, yang juga merupakan simbol sistem grafis X keluarga Unix.

Lima tahun sebelumnya, atau satu tahun setelah Windows 95 yang mulai naik daun diluncurkan, masa depan Apple nampaknya masih kelabu. Memang di awal dasawarsa 90an Apple bisa bertahan dengan melayani segmen pasar khusus, yang terutama banyak digunakan di industri kreatif dan industri penerbitan, namun dibayangi dengan ledakan permintaan PC. Hasil dari boom PC terutama dinikmati oleh Microsoft dan Intel berikut para pemasok komputer seperti Dell, telah menempatkan Apple jauh dibelakang dengan porsi pangsa pasar tidak lebih dari tiga persen.

Saat itu Apple ketinggalan tidak hanya dalam hal bisnis, namun juga disisi teknologi. Sistem operasi Macintosh saat itu yang dikembangkan dibawah kepemimpinan John Sculley dan penerusnya Michael Spindler diakui memiliki penampilan yang cantik, namun masih ditenagai menggunakan teknologi kadaluarsa, terutama dalam hal Multitasking yang tidak mampu dikelola dengan baik dan menimbulkan konflik antar aplikasi berjalan.

Upaya mengatasi hal tersebut, paling tidak Apple telah melansir dua proyek internal "Taligent" dan "Copland" yang pengembangannya ditargetkan untuk menyediakan pembaruan terhadap sistem operasi Macintosh yang ada. Rupanya upaya pengembangan internal ini tidak membuahkan hasil, dan CEO Apple masa itu Gil Amelio memutuskan untuk mengakuisisi sistem operasi NeXTStep dari perusahan mantan pendiri Apple, Steve Jobs yang telah cukup lama meninggalkan dan "dikucilkan" Apple. Bersama akuisisi perusahan NeXT senilai 429 juta Dollar, Steve Jobs di tahun 1996 kembali menjadi bagian dari Apple dan menyandang jabatan sebagai penasihat Amelio. Satu tahun kemudian, dengan bantuan dewan direksi, Jobs berhasil mengambilalih pucuk pimpinan perusahan Apple.

Perjalanan yang cukup panjang masih harus ditempuh Apple untuk menciptakan pembaruan terhadap sistem operasi Macintosh hingga menjadi Mac OS X 10.0 (Cheetah) yang akhirnya dirilis pada tanggal 24 Maret 2001 mengawali sebuah era baru. Pengguna Apple yang loyal telah menjadi saksi sejarah untuk sebuah inovasi dan sebuah solusi yang kemudian mampu mempengruh tatanan peta dunia Telematika.

Dibandingkan dengan Microsoft, dalam sejarah keberadaannya, Apple lebih berani dan berulangkali telah mengambil tindakan radikal. Misalnya, komputer Mac yang awalnya bertopang diatas arsitektur prosesor 680x0 besutan Motorola, kemudian beralih beralih ke arsitektur PowerPC yang dikembangkannya bersama IBM dan Motorola. Diakhir tahun 90an Steve Jobs berani mengambil risiko untuk beralih ke sistem berbasis Unix (BSD), yaitu basis teknologi seperti halnya digunakan untuk mengembangkan Linux.

Perubahan radikal lainnya terjadi pada tanggal 6 Juni 2005, saat mana Apple meninggalkan lingkungan arsitektur PowerPC untuk bergabung dengan arsitektur x86 besutan Intel. Berkat tersedianya software emulasi Rosetta, sistem baru yang ditenagai prosesor Intel itu mampu menjalankan aplikasi-aplikasi yang sebelumnya dibuat untuk Mac PowerPC. Transisi dari jaman PowerPC ke jaman Intel telah menjadi mulus, baik bagi pengguna maupun para partner pengembang software aplikasi untuk Apple Mac.

Masa transisi telah berlangsung sekitar enam tahun dan berakhir bersamaan dengan penerbitan Mac OS X Snow Leopard yang tidak lagi mengemas Rosetta namun masih bisa dipasang oleh pengguna bila ia diperlukan. Di Mac OS X yang akan datang yaitu versi 10.7 alias Lion bahkan meniadakan Rosetta dan dengan demikian Apple diduga akan menutup lembaran jaman PowerPC sepenuhnya.

Sejarah membuktikan bahwa Apple yang acap melakukan perubahan radikal, baik disisi arsitektur maupun platform, ternyata tidak menggoyahkan kesetiaan atau loyalitas penggunanya maupun pengembang software yang mendukungnya dan bahkan sebaliknya, Apple mampu mengembangkan komunitasnya lebih jauh termasuk iOS di sektor baru (iPod Touch, iPhone, iPad) yang digeluti Apple saat ini.

Mac OS X yang berbasis Unix (BSD) misalnya telah menempatkan Apple dalam posisi lebih baik dibandingkan Windows 7 dalam peralihan dari era 32 bit ke 64 bit. Disektor pengembangan bisnis mobile (smartphone, komputer tablet), Apple juga telah jauh didepan meninggalkan Microsoft dan bersaing ketat dengan Android yang menggunakan Linux sebagai basis pengembangannya berasal dari rumpun yang sama (Unix). Ditilik dari sisi teknologi hal itu mudah ditebak, karena baik Mac OS X maupun Linux lebih mudah dan handal untuk diadopsi sebagai basis dalam mengembangkan sistem operasi mobile ketimbang Windows.

Tahapan Rilis Mac OS X:
  • 10.0 (Cheetah) 24 Maret 2001
  • 10.1 (Puma) 25 September 2001
  • 10.2 (Jaguar) 24 Agustus 2002
  • 10.3 (Panther) 24 Oktober 2003
  • 10.4 (Tiger) 29 April 2005
  • 10.5 (Leopard) 26 Oktober 2007
  • 10.6 (Snow Leopard) 28 Agustus 2009
  • 10.7 (Lion) Dijadwalkan 2011 kwartal ke-2

Tuesday, March 15, 2011

OpenSUSE 11.4 Telah Rilis

Sesuai jadwal, sembilan bulan setelah versi 11.3 dirilis, OpenSUSE 11.4 dengan nama kode Celadon telah tiba. OpenSuse 11.4 menggunakan Kernel Linux 2.6.37 dan KDE 4.6 sebagai desktop standar. OpenSUSE 11.4 juga menyertakan lingkungan desktop lainnya seperti GNOME (2.32), Xfce (4.8) dan LXDE (0.5) sebagai alternatif di media DVD yang diterbitkan.

OpenSuse 11.4 merupakan distribusi Linux utama yang kali pertama mengemas aplikasi perkantoran LibreOffice 3.3.1, yaitu versi seratus persen bebas padanan untuk OpenOffice dan Microsoft Office. OpenSUSE 11.4 juga menyertakan versi awal dari Mozilla Firefox 4 (Beta 12) yang diklaim berjalan cukup stabil. Versi Firefox yang anyar ini mendukung akselerasi pemutaran Video menggunakan GPU dan sejak awal telah mendukung video dan audio yang dikompres menggunakan standar WebM besutan Google.

Sebagai desktop standar di openSuse tetap digunakan KDE yang dalam versi 4.6 telah banyak mendapatkan perbaikan. Walaupun versi terkini adalah KDE 4.6.1 dan belum sempat diintegrasikan di openSUSE 11.4, namun pengguna dapat meningkatkannya dengan paket update yang tersedia di lumbung repositorinya. Aplikasi-aplikasi KDE telah memanfaatkan Gstreamer-Backend berasal dari Phonon, dan dengan demikian Amarok misalnya langsung bisa “bunyi” setelah instalasi, tanpa perlu memasang paket guna pendukung MP3 dari lumbung Packman.

Desktop popular GNOME yang disertakan bersama openSUSE 11.4 adalah versi Gnome 2.32.1 yang memiliki pengelola warna baru dan mendukung UPnP. Gnome-speech kini diganti dengan opentts, yaitu sebuah Fork dari Speech Dispatcher. Program keyboard di layar juga telah diganti, dari gok menjadi Caribou. Yang juga baru disini adalah Composite Window Manager dan Rygel. Penampil dokumen Evince kini mendukung penyisipan komentar dan SyncTex. Program Instant Messaging Empathy juga telah ditingkatkan dengan kemampuan pencarian kontak dan beberapa fitur lainnya. Untuk menampilkan gambar, openSUSE 11.4 memilih F-Spot 0.8.2. Program multimedia lainnya yang disertakan openSUSE 11.4 termasuk Rhythmbox 0.13.3 “Country Rain” dan Banshee 1.9.3. Pengguna juga dapat mencoba versi Gnome 3 mendatang yang dikemas bersama openSuse 11.4.

Pembaruan lainnya adalah program WebYaST, yaitu sebuah perkakas administrasi sistem berbasis web yang menawarkan kemampuan seperti ditemukan pada versi YaST lainnya. OpenSuse 11.4 menggantikan HAL dengan Udev, Udisks dan Upower. Kecuali itu openSUSE menyertakan Tumbleweed sebagai pengelola “Rolling Releases” dan selama Tumbleweed diaktifkan dan tersambung ke Internet, maka semua paket aplikasi dan sistem terpasang secara otomatis diupdate dan diupgarde ke status terkini dan menurut pengembangnya tidak lagi perlu melakukan instalasi ulang, selamanya.

Sumber : gudanglinux.info